Kesehatan Anak

Selamat pagi, sebelumnya saya ucapkan terima kasih sudah berkunjung di blognya BundaQ Cermat AnakQ Cerdas. Pada kesempatan kali ini saya akan membahas arti pentingnya mencuci tangan bagi anak - anak. Anak - anak dalam kesehariannya suka sekali bermain. Tatkala permainan yang dimainkannya, apakah baik atau tidak buat kesehatannya karena yang penting menurut pemikiran anak adalah "Senang". Misalnya bermain lumpur. 

Masa kanak - kanak adalah masa yang paling bahagia dan masa kanak - kanak memang penuh dengan kegiatan yang aktif. Tapi bagaimana bila anak - anak kita bermain dengan lumpur dimana lumpur tersebut mengandung sejumlah besar kuman yang jahat ....???? Sekarang kita akan membahas betapa pentingnya untuk mengajarkan anak - anak untuk mencuci tangan. Karena dengan mencuci tangan adalah hal yang sangat penting dan pertama untuk mencegah terhadap ancaman kuman. 

Kuman dapat beinteraksi dengan cepat dengan cara sebagai berikut :

• Bersentuhan dengan tangan yang kotor
• Makanan dan minuman yang mengandung kuman
• partikel - partikel penyakit yang disebarkan lewat udara
• Benda - benda yang mengandung bakteri 
• Dekat dengan orang sakit 

Anak - anak dalam masa pertumbuhannya belum memiliki antibodi atau sistem imunitas ( sistem pertahanan tubuh ) yang belum terlalu kuat dan oleh sebab itu anak - anak mudah terinfeksi oleh kuman dan bakteri. 

Bagaimana cara mencuci tangan yang baik dan benar 

Ajari anak sejak dini budaya cuci tangan dengan tepat, karena mereka belum cukup tahu bagaimana cara mencuci tangan dengan benar. Berikut ini cara mencuci tangan dengan benar :

1. Cucilah tangan dengan air yang hangat
2. Gunakan sabun kesehatan dan biarkan busa selama +/- 20 detik 
3. Cuci bersih antara jari dan dibawah kuku, karena di tempat inilah banyak kuman bersarang dan bertumbuh kembang
4. Cuci tangan hingga ke pergelangan tangan
5. Bilas dengan bersih dan keringkan dengan handuk yang bersih.

Mencegah lebih baik dari mengobati. Budayakan budaya cuci tangan dan bersih di rumah agar anak - anak terhindar dari serangan penyakit.

 

Permainan Edukatif

Permainan edukatif merupakan permainan yang bertujuan untuk merangsang daya pikir anak - anak di usia dini untuk berlatih awal dalam berfikir, belajar memahami, menganalisa, mengamati berbagai jenis maupun bentuk. Dunia anak memang dunia yang sangat menyenangkan. Tahunya anak adalah mengisi hari - harinya dengan bermain. Banyak permainan yang bisa dimainkan oleh anak - anak. Dan biasanya permainan yang paling disukai anak - anak adalah permainan yang dilakukan bersama - sama karena permainan yang dilakukan bersama - sama akan lebih terasa menyenangkan dan menghibur.

Anak - anak bila kecerdasannya dilatih sedini mungkin, maka akan membuat perkembangan intelegensinya lebih baik. Mainan memang tidak bisa dianggap sepele, meskipun hanya mainan yang sangat sederhana. Untuk dapat melatih dan merangsang kecerdasan anak maka permainan itu perlu memiliki nilai - nilai pendidikan tentunya.Namun satu hal lagi yang juga tidak boleh dilupakan sehubungan dengan permainan edukatif ini adalah menyangkut tingkat keamanan si anak - anak. Mari kita lihat permainan - permainan apa sih yang sangat edukatif buat si anak - anak :

• Permainan yang bisa mengasah otak si anak : berikan permainan yang bisa mengasah otak si anak karena permainan tersebut dapat membantu tumbuh kembangkan anak dalam berpikir, mengasah daya ingat dan meningkatkan kemampuan daya imajinasinya. Sekali dua kali memang mungkin belum terlihat hasilnya ketika permainan ini diberikan kepada anak. Tapi kita akan melihat perkembangannya beberapa tahun kemudian, yang penting rutin hingga anak bosan dengan permainan tersebut dan minta ganti permainan yang lain. Contoh : Catur, ular tangga, menyusun balok, dan puzzle.
• Permainan yang bisa membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik si anak : Salah satu bagian yang sangat diperlukan untuk menunjang kecerdasan sang anak adalah fisik. Fisik yang kuat adalah salah satu tanda anak yang memiliki kecerdasan yang lebih. Karena fisik yang kuat akan membantu dirinya untuk senantiasa beraktifitas dan ketika fisiknya lemah maka sudah tentu jelas aktifitas akan cepat menurun sehingga prestasinya pun tidak akan bisa bertahan lama. Contoh : Sepak Bola, bersepeda, lari.
• Permainan yang bisa membentuk kepribadian si anak : Kepribadian anak bisa dibentuk sejak usia dini karena membentuk kepribadian anak di usia dini akan lebih muda bila dibandingkan saat dia dewasa kelak. Tetapi perlu diingat permainan yang diberikan untuk anak harus disesuaikan dengan jenis kelamin sang anak. Contoh : Untuk anak laki - laki bermain perang - perangan dan untuk anak perempuan bermain masak - masakan.
• Permainan yang bisa mengembangkan daya sosialisasi si anak : Permainan yang melibatkan lebih dari satu orang dan membentuk team work. Team work inilah yang nantinya akan meningkatkan rasa sosialisasi kepada anak. Karena nanti anak akan belajar bekerja sama dalam kelompok, rasa saling tolong menolong, bahkan juga rasa saling memaafkan. Contoh : Permainan dokter dan pasien, guru dengan murid.

Permainan si anak haruslah bersifat yang edukatif dan bermanfaat karena saat ini banyak sekali permainan yang tidak mendidik perkembangan si anak.

 

Lima Cara Merangsang Belajar Anak

Anak - anak pasti selalu suka bermain. Apapun permainannya pasti mereka sangat suka. Tapi apabila anak - anak di suruh belajar ... ???? apakah mereka mau....???? kalo memang dia mau tanpa terpaksa, bagaimana sikapnya ... apakah sangat bersemangat dan antusias...???

Memang kita pernah melihat bahwa ada sebagian anak - anak tampak senang sekali dengan situasi sekolahnya. Dan anak - anak ini seakan memiliki otak seperti mirip spons yang dapat menyerap apa saja yang terjadi dilingkungannya dengan sangat antusias. Anak - anak yang seperti ini biasanya akan menunjukkan prestasi belajar yang baik nantinya.

Biasa yang sering terjadi di kemudian hari, orang tua selalu menyalahkan gurunya & sekolahnya karena rendahnya motivasi anak - anak mereka untuk belajar. Padahal orang tua memiliki pengaruh yang sangat positif yang sangat besar terhadap perkembangan & pendidikan anak - anaknya. Tidak hanya ketika anak masih kecil, namun juga sepanjang hidupnya. 

Nah sekarang bagaimana sih caranya meningkatkan keingingan si kecil belajar dan berprestasi di sekolahnya kelak. Dan tentu saja tidak dengan cara memaksa maupun menuntut, namun lebih pada berbagai arahan dan dukungan yang dapat membuat si anak merasa nyaman dalam kegiatan belajarnya.

1. Ciptakan suasana belajar menjadi Rutinitas : Rutinitas dapat membantu anak untuk menjadi mandiri dalam menjalani hari - harinya. Bayangkan aja bila si anak bangun pagi hingga malam hari ketika dia hendak tidur tergantung pada orang - orang dewasa disekitarnya untuk mengarahkan dari satu aktifitas ke aktifitas yang lain. Karenanya, ciptakan rutinitas sejak dini dengan membiarkan si kecil melakukan sendiri semua kegiatan rutinnya. Buatlah rutinitas yang harus dilakukan anak. Misalnya, bangun tidur diikuti dengan membersihkan tempat tidur, menggosok gigi lalu sarapan. 
2. Pembiasaan Belajar : Anak - anak yang usia prasekolah memang belum memiliki beban akademis yang mengharuskan belajar pada waktu tertentu di rumah. Namun tidak ada salahnya bila anda membiasakannya anak duduk di meja belajar yang disediakan baginya pada saat yang sama setiap harinya, dan jangka waktu yang sama pula. Pada saat itu ajaklah si anak untuk melihat - lihat buku cerita bergambar, atau menggambar kurang lebih selama beberapa menit.
3. Meningkatkan Komunikasi : komunikasi merupakan hal yang sangat baik dan merupakan prioritas yang paling utama dari semua kebiasaan yang dapat meningkatkan keinginan anak untuk berprestasi. Sementara gaya hidup di perkotaan yang sibuk membuat waktu untuk berkomunikasi dengan anak sangat terbatas. Dengan begitu orang tua perlu untuk menjadwalkan waktu khusus untuk bercakap - cakap dengan anak setiap hari.
4. Permainan & Bermain : Permainan atau games merupakan latihan yang baik untuk menghadapi kompetisi yang sesungguhnya di dunia luar sedangkan bermain merupakan sarana utama bagi anak untuk belajar dalam berbagai hal. Manfaat semuanya antara lain adalah meningkatkan imajinasi dan pelampiasan emosi.
5. Menjadi model buat anak : Anak akan meniru perilaku orang tua. Mereka akan menjadikan orang tuanya sebagai model yang patut diikuti. Namun anak hanya akan meniru perilaku yang terlihat olehnya

semoga lima cara ini bisa membantu orang tua dalam merangsang belajar anak.